Untuk para pria yang selalu mengutamakan penampilan, memiliki sepatu berkualitas bisa menjadi salah satu identitas diri. Tapi apakah Anda tahu bahwa konstruksi sepatu menentukan harga dan umur sepatu Anda?
Kelangsungan hidup sepasang sepatu ditentukan oleh beberapa faktor, diantaranya kualitas bahan baku dan yang paling berpengaruh adalah kualitas dari konstruksi sepatu. Apakah kamu tahu bagaimana kualitas sepatu yang Anda miliki?
Sebelum kita membahas lebih jauh mengenai konstruksi sepatu, ada baiknya kalau kita kenalan dulu dengan pemain utama dalam anatomi sepatu:
- Upper: Bagian atas sepatu. Ini adalah bagian muka sepatu yang terlihat dari atas ketika sepatu dipakai. Upper bisa dipisah-pisahkan lagi menjadi vamp, heel, eyelet, dan lain-lain. Secara keseluruhan, ini adalah bagian yang menutupi kaki ketika kita memakai sepatu.
- Insole: Bagian dalam sepatu yang mempunyai kontak langsung dengan kaki ketika sepatu dipakai.
- Outsole: Bagian bawah dan luar dari sol sepatu. Juga bahan yang berkontak dengan tanah ketika sepatu dipakai.
- Welt: Untuk sepatu dengan konstruksi yang bagus, welt adalah strip kulit sepatu yang dijahit di sepanjang outsole. Fungsi utamanya adalah untuk menyatukan upper, lining, holdfast, dan outsole.
- Last: Model sepatu tiga dimensi atau dummy sepatu. Last adalah cetakan yang membentuk sepatu. Last digunakan dalam proses konstruksi dan mendesain pola upper.
Nah, kalau kamu sudah familiar dengan istilah dasar di atas, sekarang kita bahas beberapa konstruksi dasar sepatu yang sering digunakan oleh para artisan pembuat sepatu: Cemented, Blake Stitch, dan Goodyear Welted
Cemented
Ini adalah metode menempel sol sepatu yang paling umum karena terjangkau dan waktu produksinya cepat. Konstruksi sepatu ini cocok untuk para pria berkelas yang gemar mengoleksi banyak sepatu cukup berkualitas tanpa harus kantong menjadi kering.
Tidak hanya itu, pada umumnya sepatu dengan konstruksi ini terasa lebih ringan. Bisa dibilang, konstruksi sepatu ini tidak terlalu mewah namun cukup kuat untuk pemakaian sehari-hari.
Konstruksi cemented sangat sederhana. Setelah upper dibentuk melalui proses lasting, proses berikutnya adalah sol sepatu ditempel dengan menggunakan lem dan dipress dengan menggunakan mesin bertekanan tinggi. Proses ini sangat lebih terjangkau biaya produksinya karena tidak menggunakan welt.
Konstruksi ini juga biasa dipakai untuk sepatu dengan sol karet, TPR, EVA, Phylon, dan terkadang kulit pada sepatu formal maupun kasual. Konstruksi Cemented bagus diaplikasikan untuk oxford, derby, boots, sneakers, buck, chukka dan sepatu lainnya.
Namun, karena lebih terjangkau, hal ini mempengaruhi ketahanan dari sambungan upper dan sol sepatu. Banyak ahli berpendapat sepatu dengan konstruksi seperti ini tidak memungkinkan adanya penggantian sol sepatu, tapi sebenarnya hal tersebut bisa dilakukan. Tergantung kesiapan si pemilik workshop tersebut.
Sekarang mari kita lanjut ke kontruksi yang lebih rumit. Ada dua jenis kontruksi sepatu yang biasa digunakan oleh merek sepatu kelas dunia, yaitu Blake Stitch/McKay dan Goodyear Welted.
Blake Stitch/McKay/Blake Welt Construction
Konstruksi Blake adalah salah satu teknik membuat sepatu tertua, dimulai oleh Lyman Reed Blake tahun 1856 untuk membuat pembuatan sepatu menjadi lebih mudah di kala itu. Konstruksi ini adalah hasil dari revolusi industri karena penjahitan sepatu dilakukan di dalam sol sepatu, membuatnya sulit dilakukan oleh tangan. Untuk para artisan aliran sepatu kulit handmade, konstruksi ini tetap bisa dilakukan dengan menggunakan tangan dengan bantuan peralatan sederhana.
Bagian upper sepatu yang sudah melalui proses handlasting direkatkan pada outsole dan dipress dengan mesin bertekanan tinggi agar menempel dengan sempurna. Lalu setelah itu, sebuah jahitan yang kuat dilakukan untuk menyatukan semuanya. Jahitan tersebut mengunci bagian outsole, holdfast, lining, dan upper sehingga memberikan daya tahan sepatu yang cukup baik.
Teknik ini jauh lebih sederhana dan lebih sedikit penggunaan materialnya dari konstruksi Goodyear Welt atau Handsewn Welt, oleh karena itu biaya produksinya lebih terjangkau. Selain itu, teknik ini juga membuat sepatu menjadi terasa lebih ringan dan lebih lentur karena ketidak beradaan welt-nya.
Konstruksi ini juga membuat sepatu memiliki close-cut sole yang sangat ramping karena tidak ada jahitan dari luar dan bagian samping upper sangat dekat deng bagian samping outsole. Sepatu dengan konstruksi ini bisa diganti sol ketika sudah habis dipakai atau rusak dan pemilik sepatunya bisa berbahagia kembali karena sepatu kesayangannya bisa seperti baru lagi.
Untuk memelihara tradisi ini, kami mengintepretasikannya melalui sepatu – sepatu pada koleksi Classic Series. Pada koleksi ini, Anda dapat menikmati sepatu yang terbuat dari kulit pada seluruh bagian (upper, lining, holdfast, outsole) yang dibuat dengan teknik konstruksi Blake. Tampilan Anda akan menjadi jauh lebih elegan dan Anda akan lebih percaya diri ketika berjalan dengan sepatu – sepatu ini.
Goodyear Welted
Konstruksi sepatu ini merupakan salah satu konstruksi sepatu tertua, melelahkan, sekaligus tahan lama dibandingkan dengan dua konstruksi sepatu sebelumnya.
Sejarahnya, proses ini dinamai Goodyear Welted dari Charles Goodyear Jr, orang yang mengembangkan mesin alternatif sebagai pengganti proses welting menggunakan tangan. Sekarang, konstruksi sepatu ini bisa dilakukan dengan mesin atau dengan tangan, tapi dengan melibatkan berbagai macam langkah.
Langkah pertama adalah menyiapkan sol dalam untuk penjahitan. Proses ini dilakukan dengan membuat rangka perpendicular yang ada di sepanjang insole. Sebagian pengrajin sepatu membuat rangka dengan memotong dan memahat insole, sementara yang lain akan melakukannya dengan menggunakan bantuan materi lain seperti linen tape.
Langkah kedua adalah proses lasting, dengan mulai membuat sepatu berdasarkan cetakan sepatu. Tujuannya adalah menciptakan bentuk dasar sepatu. Hal ini dilakukan dengan menarik outsole sesuai dengan cetakan sepatu kemudian keduanya direkatkan, bersamaan dengan insole.
Langkah ketiga adalah proses welting yang sebenarnya. Di poin ini, benang sepatu khusus dipakai untuk menjahit dan menyatukan bagian welt, upper dan rangka insole. Melalui jahitan yang berbeda, welt lalu ditempel ke outsole. Untuk kedua pertemuan jahitan ini, digunakanlah lockstitch. Tujuannya supaya rantai jahitan ini tidak mudah jebol jika ada kerusakan pada satu bagian sepatu.
Dengan adanya jahitan ganda, sangat mudah untuk melakukan penggantian pada sepatu dengan konstruksi Goodyear Welted karena welt beraksi sebagai penyambung di antara insole dan outsole.
Mengganti sol lama dengan yang baru bisa dilakukan dengan menggunakan mesin atau tangan dan tanpa harus menggunakan mesin khusus. Lapisan tambahan membuat sepatu menjadi tahan air dan nyaman.
Tetapi karena material yang dibutuhkan cukup tradisional dan prosesnya lama, harga sepatu dengan konstruksi Goodyear Welted bisa menjadi sangat tinggi. Lalu, lapisan tambahan yang membuat konstruksi sepatu ini menjadi kuat kadang membuat sepatu menjadi terasa agak keras.
Namun, tidak ada satu konstruksi sepatu yang lebih baik dari yang lainnya karena setiap konstruksi mempunyai peran dan tujuan yang berbeda. Idealnya, sebagian besar pria suka mengoleksi satu atau dua pasang sepatu klasik dengan konstruksi Goodyear Welted untuk dipakai di momen spesial. Setelah itu sebaiknya isi lemari dilengkapi dengan dua atau beberapa pasang sepatu ganteng seperti double monk atau tassle loafer dengan konstruksi sepatu Blake Stitch.
Terakhir, ada baiknya juga untuk memiliki sepatu kasual dengan konstruksi Cemented. Sol karet yang lentur dan harganya yang murah sangat cocok untuk dimiliki sebanyak beberapa pasang atau lebih untuk penampilan yang lebih maksimal.
Sumber:
Apakah bisa spatu dengan cemented construction dirubah menjadi good year welt atau hand sewn welt?
Bisa mas, dengan membongkar outsole lalu di konstruksi ulang memakai handwelted atau handsewn welt. Silahkan menghubungi kami untuk pertanyan lebih lanjut